-------Fenomena -------
Assalamualaikum :) Berikut adalah fenomena yang
berkaitan dengan fisika .
1. Jarak
Tahukah
kalian ? Cahaya matahari yang menerangi kita bukanlah cahaya matahari
yang sekarang. WHY ? jarak antara matahari ke bumi itu 154 juta tahun cahaya.
Jadi cahaya matahari sendiri membutuhkan 154 juta tahun cahaya untuk sampai ke
bumi .
2.Teori
Big rip
Nah,
teori ini sedang hangat dikalangan ilmuwan fisika. Teori Big Rip adalah Teori
yang dikemukakan oleh astronom pedro Gonzales-Diaz dan ia memperkirakan Big Rip
akan terjadi 22 Milyar tahun mendatang.
ü
3.Mengapa
ada hujan meteor ?
Kalian pasti pernah dengar tentang hujan meteor
kan ? nah ,mengapa ada hujan meteor ?dan mengapa terjadi hujan meteor ? Baca postingan saya kali
ini ! Cekidot >>
Peristiwa yang dikenal para
astronom sebagai meteor shower itu merupakan gejala alam yang lumrah.
Tak ada hal yang mistis yang melingkupi fenomena ini seperti dalam
legenda-legenda kuno. Bahkan, imajinasi-imajinasi "heboh" ala
Hollywood seperti meteor besar yang menghancurkan Bumi pun tidak terjadi.
Sepanjang 18 - 23 Oktober 2008 memang menjadi momentum hujan meteor orionid.
Menurut
Dr. Thomas Djamaluddin, Peneliti Bidang Matahri dan Lingkungan Antariksa,
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), hujan meteor kali ini
merupakan peristiwa biasa. "Untuk kasus hujan meteor orionid bahkan
terjadi dua kali setahun, yakni pada Mei dan Oktober," urai Thomas.
Hal yang
sam juga diungkapkan Dr. Moedji Rahardjo, astronom dari Kelompok Keahlian
Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB). Menurut dia, momentum hujan meteor
sifatnya regular. "Ada pola-pola tertentu pada kemunculan hujan meteor.
Hanya saja terkadang pola-pola itu tidak mudah dilihat," ungkapnya
Hujan
Meteor memang tercatat telah berkali-kali terjadi dan diamati oleh banyak
pihak. Bahkan, sebenarnya "serbuan" meteor ke Bumi berat totalnya
dapat mencapai jumlah ribuan ton pertahunnya. "Dalam setahun, meteor yang
masuk ke lapisan Bumi dapat mencapai 25 ribu ton. Jumlah itu termasuk hujan
meteor yang terlihat dan tidak terlihat," ujar Thomas lagi
4. Mengapa Api akan padam bila disiram air?
Kalian
pasti bertanya-tanya , kenapa yah api bisa padam kalau disiram air? Nah ini dia
jawabanya :
Kalau ada nyala api, pasti disitu ada tiga unsur. Apa itu ? Unsur pertama adalah oksigen atau
sering juga disebut zat asam, kedua,
bahan bakar, dan ketiga, panas.
Oleh para ahil, ketiga unsur pembentuk api itu dinamai
segitiga Api .
Pendek kata, untuk menimbulkan api ketiga unsur itu harus ada
dan berhubungan. Oleh sebab itu, apabila ingin memadamkan api, maka paling
sedikit satu diantara ketiga unsur itu harus dihilangkan atau dipisahkan. Atau
dengan kata lain, hubungan diantara ketiga unsur itu harus diputuskan.
Unsur pertama oksigen. Udara di sekitar kita ini mengandung oksigen, yang sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Jadi, oksigen tidak mungkin dihilangkan. Oksigen hanya bisa dipisahkan dari ketiga unsur api. Unsur kedua adalah bahan bakar. Bahan bakar bisa dihilangkan. Demikian juga panas. Bagaimana caranya ? Salah satu caranya, ya diguyur air (Gambar 2).
Jika kita mengguyur api dengan air, apa yang terjadi ? Pertama-tama suhu panas, salah satu unsur segitiga api akan hilang dan menjadi dingin. Kemudian yang kedua, sebagian air yang dipergunakan untuk mengguyur akan menguap menjadi uap air. Nah, uap air inilah yang akan memisahkan api dari oksigen. Karena dua hal dari segitiga api, yaitu panas dan oksigen, tidak ada, padamlah api. Satu unsur hilang saja padam. apalagi dua (Gambar 3).
Namun, tidak semua api bisa dipadamkan dengan air. Cara memadamkan api dengan air ini hanya bisa dilakukan apabila bahan bakarnya berupa kayu, kain, plastik, atau kertas. Kalau api merupakan hasil percikan listrik atau ada unsur minyak tanah, atau bensin, maka tidak bisa dipadamkan dengan air. Mengguyurkan air pada api akibat percikan listrik sangat berbahaya, karena air adalah penghantar listrik. Si pengguyur bisa tersengat aliran listrik. Jika terjadi kebakaran akibat listrik, hal pertama yang harus dilakukan adalah memutuskan terlebih dahulu aliran listrik. Setelah yakin tidak aliran listrik baru bisa dipadamkan dengan air.
Bagaimana dengan minyak, atau bensin ? Karena berat jenis minyak atau bensin lebih kecil dibandingkan dengan air, maka ketika diguyur air, minyak atau bensin akan mengambang di atas air. Karena itu, minyak atau bensin itu tetap berhubungan dengan oksigen. Alhasil, api akan tetap menyala. Untuk memadamkan api jenis ini dibutuhkan pemadam kimia, yang biasanya berbentuk busa, atau zat karbondioksida.
Unsur pertama oksigen. Udara di sekitar kita ini mengandung oksigen, yang sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Jadi, oksigen tidak mungkin dihilangkan. Oksigen hanya bisa dipisahkan dari ketiga unsur api. Unsur kedua adalah bahan bakar. Bahan bakar bisa dihilangkan. Demikian juga panas. Bagaimana caranya ? Salah satu caranya, ya diguyur air (Gambar 2).
Jika kita mengguyur api dengan air, apa yang terjadi ? Pertama-tama suhu panas, salah satu unsur segitiga api akan hilang dan menjadi dingin. Kemudian yang kedua, sebagian air yang dipergunakan untuk mengguyur akan menguap menjadi uap air. Nah, uap air inilah yang akan memisahkan api dari oksigen. Karena dua hal dari segitiga api, yaitu panas dan oksigen, tidak ada, padamlah api. Satu unsur hilang saja padam. apalagi dua (Gambar 3).
Namun, tidak semua api bisa dipadamkan dengan air. Cara memadamkan api dengan air ini hanya bisa dilakukan apabila bahan bakarnya berupa kayu, kain, plastik, atau kertas. Kalau api merupakan hasil percikan listrik atau ada unsur minyak tanah, atau bensin, maka tidak bisa dipadamkan dengan air. Mengguyurkan air pada api akibat percikan listrik sangat berbahaya, karena air adalah penghantar listrik. Si pengguyur bisa tersengat aliran listrik. Jika terjadi kebakaran akibat listrik, hal pertama yang harus dilakukan adalah memutuskan terlebih dahulu aliran listrik. Setelah yakin tidak aliran listrik baru bisa dipadamkan dengan air.
Bagaimana dengan minyak, atau bensin ? Karena berat jenis minyak atau bensin lebih kecil dibandingkan dengan air, maka ketika diguyur air, minyak atau bensin akan mengambang di atas air. Karena itu, minyak atau bensin itu tetap berhubungan dengan oksigen. Alhasil, api akan tetap menyala. Untuk memadamkan api jenis ini dibutuhkan pemadam kimia, yang biasanya berbentuk busa, atau zat karbondioksida.
ü 5. Mengapa Pelangi memiliki warna yang indah ?
Fenomena
alam ini hanya muncul sehabis hujan. Begitu indah sehingga menginspirasi banyak
lagu, dongeng, dan legenda. Tapi dari kacamata sains, pelangi sangat sederhana.
Itu cuma fisika optik semata.
Kunci terjadinya pelangi adalah
pembiasan cahaya. Ketika dibiaskan, cahaya akan berubah arah. Biasanya
pembelokan ini terjadi ketika cahaya pindah dari medium satu ke yang lain. Hal
ini terjadi karena cahaya bergerak dengan kecepatan berbeda dalam medium
berlainan.
Ketika
memasuki prisma kaca, cahaya akan dibelokkan. Begitu pula jika keluar dari
prisma.
Selain membiaskan cahaya, prisma memisahkan cahaya putih menjadi komponen warnanya. Warna cahaya yang berlainan ini berbeda frekuensinya, sehingga memiliki kecepatan tempuh berbeda ketika memasuki suatu zat.
Cahaya yang kecepatannya rendah di dalam kaca akan dibelokkan lebih tajam ketika pindah dari udara ke kaca, karena perbedaan kecepatannya berlainan. Tak mengherankan jika komponen yang membentuk cahaya putih dipisahkan berdasarkan frekuensinya ketika melewati kaca. Pada prisma, cahaya akan dibelokkan dua kali, ketika masuk dan keluar, sehingga penyebaran cahaya terjadi.
Tetesan air hujan dapat membiaskan dan menyebarkan cahaya mirip sebuah prisma. Dalam kondisi yang tepat, pembiasan cahaya ini membentuk pelangi.
Selain membiaskan cahaya, prisma memisahkan cahaya putih menjadi komponen warnanya. Warna cahaya yang berlainan ini berbeda frekuensinya, sehingga memiliki kecepatan tempuh berbeda ketika memasuki suatu zat.
Cahaya yang kecepatannya rendah di dalam kaca akan dibelokkan lebih tajam ketika pindah dari udara ke kaca, karena perbedaan kecepatannya berlainan. Tak mengherankan jika komponen yang membentuk cahaya putih dipisahkan berdasarkan frekuensinya ketika melewati kaca. Pada prisma, cahaya akan dibelokkan dua kali, ketika masuk dan keluar, sehingga penyebaran cahaya terjadi.
Tetesan air hujan dapat membiaskan dan menyebarkan cahaya mirip sebuah prisma. Dalam kondisi yang tepat, pembiasan cahaya ini membentuk pelangi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar